Buahmentah 14 – 18 1,6 Penanganan pasca panen buah kelapa sawit sebaiknya harus dilakukan dengan baik dengan menghindari terjadinya kerusakan seperti benturan yang mengakibatkan buah sawit memar karena hal ini dapat memacu kerja enzim dan reaksi pembentukan asam lemak bebas sehingga nantinya akan mengurangi kualitas CPO Pelaksanaanpanen buah kelapa sawit tidak boleh dilakukan secara sembarangan, karena kegiatan panen tersebut menentukan pada produktifitas tanaman, rendemen minyak, mutu minyak, dan efisiensi biaya tenaga kerja. CPO adalah singkatan dari Crde Palm Oil, yang berarti minyak sawit mentah. Yaitu hasil pemerasan dari TBS yang dilakukan di pabrik PemanfaatanBahan Bakar Nabati Efektif Tekan Impor Minyak Mentah. Energi. 14 Oktober 2020, 20:56:23 WIB. X. Ilustrasi panen buah kepala sawit (Dok.JawaPos.com) Pemerintah berkomitmen mendukung penuh pengembangan Bahan Bakar Nabati (BBN). Pengembangan BBN cair berbahan dasar minyak sawit ini memiliki manfaat panenkelapa sawit yang bekerja di PTPN VI Unit Usaha Batanghari Kabupaten Muaro Jambi. 3. Produktivitas tenaga kerja panen pada perkebunan kelapa sawit adalah kemampuan pemanen untuk menghasilkan jumlah Tandan Buah Segar (TBS) yang dapat diperoleh pemanen setiap harinya (kg/hari). 4. Umur adalah usia responden saat Vay Nhanh Fast Money. Petani kelapa sawit mengalami kerugian hingga Rp 29 triliun sebagai dampak dari larangan ekspor minyak sawit mentah CPO yang pernah diberlakukan 24 April hingga 23 Mei 2022. Kerugian tersebut dialami petani selama Mei dan Juni 2022. Secara rinci, kerugian disebabkan karena dua faktor yaitu tandan buah segar TBS yang tidak diserap pabrik kelapa sawit PKS, serta ketidaksesuaian antara harga referensi dan realisasi di lapangan. Faktor ketidaksesuaian harga menyebabkan petani mengalami kerugian hingga mencapai Rp 26 triliun. "Dua bulan saja Mei-Juni 2022, kerugian kami sudah mencapai Rp 26 triliun," kata Ketua Umum Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia Apkasindo, Gulat Manurung, kepada Selasa 19/7. Gulat menjelaskan rata-rata harga referensi TBS sawit yang ditetapkan oleh 22 Dinas Perkebunan provinsi adalah Rp per kilogram Kg. Jika PKS menuruti harga referensi tersebut, petani seharusnya mendapatkan Rp 36,69 triliun selama panen Mei-Juni 2022. Namun demikian, rata-rata harga digunakan PKS selama Mei-Juni adalah Rp per Kg. Alhasil, pendapatan yang dimiliki petani hanya Rp 10,48 triliun. TBS Tidak TerserapSelain diskrepansi harga, Gulat mencatat, banyak TBS sawit petani tidak diserap sehingga membusuk di perkebunan. Kerugian akibat faktor ini mencapai Rp 3 triliun. Gulat mengatakan, larangan ekspor menyebabkan fasilitas penyimpanan minyak sawit mentah CPO milik PKS menjadi penuh. Hal ini menyebabkan PKS tidak lagi menyerap TBS sawit dari petani. Seluruh TBS tersebut pada akhirnya membusuk dan membuat petani sawit merugi. Gulat mencatat ada ton TBS sawit yang tidak diserap PKS pada Mei-Juni 2022. Seluruh TBS tersebut setara dengan ton CPO atau 170 juta liter minyak goreng sawit. Jika TBS sawit yang busuk tersebut dijual dengan rata-rata harga serapan PKS, pendapatan petani bisa bertambah Rp 967,68 miliar. Sementara itu, jika TBS tersebut diserap dengan harga referensi, pendapatan petani seharusnya bertambah sekitar Rp 3,38 triliun. "Saat ini, petani sawit sudah banyak yang menawarkan kebunnya untuk dijual atau tersandera akibat digunakan sebagai agunan pinjam modal," kata Gulat. Kebijakan pelarangan ekspor minyak sawit yang berlaku pada 28 April-22 Mei 2022 tak hanya berpengaruh terhadap pencapaian ekspor, tetapi juga pada aktivitas produksinya. GAPKI mencatat total produksi minyak sawit dalam negeri pada Mei 2022 sebesar 3,4 juta ton. Jumlah itu turun 19,7% dari 4,2 juta ton pada April 2022. Reporter Andi M. Arief

akibat panen buah sawit mentah